TERBAIKNEWS.com | “Kecil tapak tangan, nyiru kami tadahkan”, ungkapan tersebut diucapkan Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad di hadapan Menteri PPN/Kepala Bappenas RI Suharso Monoarfa saat meninjau proyek Penanganan Jalan Lintas Barat Lanjutan (Akses Pelabuhan Sri Bayintan), Kabupaten Bintan, Jum’at (01/12/23).
Maksud ungkapan Gubernur tersebut ialah agar jangan sampai bantuan pemerintah pusat terhadap pembangunan infrastruktur di Kepri berhenti sampai disini saja. Gubernur Ansar mengucapkan terima kasih dan apresiasi terhadap Pemerintah Pusat atas alokasi dana Instruksi Presiden (Inpres) sebesar Rp640 miliar untuk 16 paket pekerjaan di Kepri termasuk yang saat ini sedang ditinjau.
Namun, menurut Gubernur Ansar, masih ada beberapa ruas jalan di Kepri yang perlu mendapat perhatian karena memiliki potensi besar. Karena Kepri penjaga daerah perbatasan, maka menjaga sense of belonging masyarakat juga menjadi keharusan.
“Seperti di Bintan, Jalan Lintas Barat menuju arah utara perlu mendapat perhatian juga Pak Menteri, karena memiliki potensi besar. karena ruas jalan tersebut dipakai oleh truk kontainer besar dari batam yang menyeberang dengan Kapal RoRo, sementara jalannya masih satu jalur kecil. Kita sudah bebaskan lahannya 50 m dikali 40 km, jadi nanti kalau kita mau menambah satu jalur, akan lebih mudah” ucapnya.
Sementara itu Penanganan Jalan Lintas Barat Lanjutan dengan akses Pelabuhan Sri Bayintan menurut Gubernur Ansar memiliki aspek strategis seperti menurunkan waktu tempuh rute Pelabuhan Sri Bayintan Kijang ke Km. 16 arah Tanjung Uban dari 67 menit menjadi 20 menit, kemudian memudahkan akses pelabuhan untuk angkutan logistik dan penumpang, serta akses ke KEK Galang Batang.
“Selain itu yang tak kalah penting adalah untuk event-event internasional di BIntan yang mulai revival, seperti triathlon, Tour de Bintan, Meta Man, Iron Man dan lainnya. Kita juga mengemas Desa Otak-Otak di Kijang serta ornamen-ornamen bekas pertambangan dahulu yang menarik. Saya kira ini bisa menambah entertain dan length of stay wisatawan” paparnya.