TERBAIKNEWS.com | Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berkomitmen serius dalam mengembangkan sastra, baik sastra Indonesia maupun daerah, baik tulisan tangan, lisan, cetak, maupun digital (berani). Selasa ( 19/12/2023).
Seiring tuntutan zaman, karya sastra harus menjaga eksistensinya di tengah masyarakat (pembaca, penikmat). Oleh karena itu pada hari ini, Senin (18/12/23) digelar Peluncuran Produk Pemodernan Sastra 2023 di Jakarta.
“Tujuan utama dari pengembangan sastra adalah menjaga apresiasi terhadap karya sastra, mendorong kreativitas, dan membuat sastra lebih dapat diakses oleh berbagai jenis audiens,” ujar Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan (Pusbanglin) Bahasa dan Sastra, Imam Budi Utomo, di hadapan 248 peserta yang hadir.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa sejak tahun 2022, Pusbanglin Bahasa dan Sastra secara berkelanjutan menyusun produk pengembangan sastra berupa film animasi yang dialihwahanakan dari berbagai legenda Nusantara. Pada tahun 2023, Pusbanglin berkomitmen untuk melakukan pembuatan produk pengembangan sastra berupa 33 film animasi.
“Selama dua tahun berturut-turut Badan Bahasa membuat film animasi dan tahun depan sketsa akan membuat dalam bentuk komik yang mengangkat kisah mitos/legenda nusantara sehingga dapat dinikmati oleh generasi muda. Acara Pemodernan Sastra adalah bentuk upaya pemerintah mengetengahkan sastra dalam wujud modern sesuai dengan kondisi zaman ini,” jelasnya.
Imam menyampaikan bahwa jika dulu tradisi lisan dalam mengangkat sastra biasanya dilakukan turun temurun dari guru dan orang tua namun kini bisa dinikmati dalam bentuk animasi. “Kami mengucapkan terima kasih kepada tim dan pakar Asosiasi Industri Animasi Indonesia (AINAKI), guru dan kepala sekolah untuk hadir di acara ini yang akan melanjutkan pada uji publik terhadap substansi terkait tata bahasa, materi yang ada dalam film animasi. Semoga hasilnya dapat diminati masyarakat secara lebih luas meskipun setelah ini akan kami bawa ke Lembaga Sensor Film (LSF),” terang Imam.
Sesuai dengan target Perjanjian Kinerja Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra Tahun 2023, pada tahun 2023 ini telah ditetapkan jumlah produk pengembangan sastra yang terdiri dari 33 produk. Berdasarkan prinsip berkelanjutan, pada tahun ini, Pusbanglin akan kembali memproduksi 33 film animasi yang diadaptasi dari legenda nusantara.