TERBAIKNEWS.com | Sebuah kapal pengangkut hingga ratusan kilo gram scrap besi atau besi bekas diduga tidak mengindahkan aturan pemerintah daerah kota Batam.

Hal ini terungkap dan terpantau media ini pada Minggu (14/01/24), sekira sore hari. Diketahui, kapal KM. Kurnia Abadi Jaya tersebut membawa bekas besi peternakan babi dari Pulau Bulan, kota Batam yang dimiliki oleh PT Indotirta Suaka melalui Pelabuhan Kencana Mandiri Sukses, selanjutnya dijual kepada salah satu penampung scrap besi.Sebelumnya, virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi sedang melanda peternakan Babi di PT Indotirta Suaka pada bulan Mei 2023.

Guna mencegah terjadinya virus tersebut, maka PT. Indotirta Suaka melakukan pergantian material dengan yang baru. Sehingga, sarana yang lama dijual dan diganti dengan yang baru.

Saat di lokasi, seorang pengurus proses penjualan bekas besi asal dari peternakan babi, Indra menyampaikan bahwa hal ini sudah dilakukan pembersihan sebelum di bawa ke Batam, walaupun masih tercium bau babi.

“Sudah dibersihkan dari Pulau Bulan, Pak, sebelum dibawa ke sini,” kata Indra.

Di tempat yang sama, penampung scrap besi, inisial R mengatakan ke awak media ini, jika kami hanya membeli barang ini saja. Persoalan lain tidak kami tau.

“Kami hanya menampung saja, Bang. Untuk bersih atau tidaknya bukan urusan kami. Silahkan ditanyakan langsung ke pihak PT. Indotirta Suaka,” ucap R ke awak media (14/01).

Hingga berita ini diterbitkan, tim media ini masih berupaya mengkonfirmasi kepada pihak terkait lainnya guna mendapatkan informasi tentang apakah virus African Swine Fever tersebut dapat menularkan atau tidak.

 

(Red)

SIKATNEWS.id | Sebuah kapal pengangkut hingga ratusan kilo gram scrap besi atau besi bekas diduga tidak mengindahkan aturan pemerintah daerah kota Batam.