Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) menggelar pertemuan tatap muka bersama asosiasi dan pelaku usaha Kota Batam di Balairungsari Kantor BP Batam, Batam Center, Rabu (16/4), pagi.
Pertemuan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi dan kolaborasi antara pemerintah dengan dunia usaha untuk mendorong percepatan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Batam.
Wali Kota Batam sekaligus Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, menegaskan bahwa sinergitas dan komunikasi yang baik antara pemerintah dan pelaku usaha adalah kunci utama dalam mendorong kemajuan Batam di masa depan.
“Silaturahmi ini bukan sekadar temu wicara, melainkan awal dari upaya kolektif membangun rasa ‘ber-kita’. Gagasan dan perencanaan pembangunan hanya akan berjalan optimal jika disertai dukungan nyata dari para pelaku usaha,” ujar Amsakar.
Dalam sambutannya, Amsakar juga memaparkan capaian ekonomi Kota Batam yang terus menunjukkan tren positif. Pertumbuhan ekonomi Batam pada tahun 2024 tercatat sebesar 6,69%, meski mengalami sedikit penurunan dari tahun sebelumnya (7,04%), namun masih lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional (5,03%) dan Provinsi Kepulauan Riau (5,02%).
“Ini menunjukkan bahwa Batam tetap menjadi motor ekonomi regional. Namun, capaian ini belum cukup. Target nasional adalah 8%, maka Batam harus mampu menembus 9 hingga 11 persen,” tegasnya.
Dalam pertemuan tersebut, Amsakar juga menyoroti perlunya penyederhanaan proses perizinan dan penyesuaian regulasi yang selama ini dianggap tumpang tindih dan memperlambat investasi. Salah satu langkah konkret yang tengah diupayakan adalah penggabungan atau penghapusan salah satu regulasi antara PKKPR dan planologi.
“Kami sedang memformulasikan agar hanya ada satu pintu perizinan, sehingga pelaku usaha tidak lagi terhambat oleh proses administratif yang berlarut-larut,” jelasnya.