Adapun tindak lanjut komunikasi ini tentu membuka peluang besar terutama bagi para pelaku konstruksi indonesia yang ingin terlibat dalam pembangunan di Timor Leste.
“Kelesuan di bidang jasa konstruksi akibat daripada regulasi dan paket yang menurun untuk pengusaha menengah, kecil akhirnya dapat kesempatan untuk bekerja dan investasi kesana,” katanya.
Selain itu, lanjut Bachtiar tingginya pengangguran di timor leste yayasan konstruksi dan infrastruktur indonesia siap memberikan pendidikan dan pelatihan di bidang konstruksi kepada masyarakat Timor Leste.
“Alhamdulillah ini menjadi peluang besar untuk menindaklanjuti kerja sama antara Yayasan Konstruksi dan Infrastruktur Indonesia dengan pemerintah Timor Leste serta seluruh program kerja percepatan pembangunan lintas sektor di Timor Leste yang sudah dipresentasikan di Kongres daripada seluruh negara-negara jajahan Portugis di Timor Leste pada 2013 lalu,” terangnya.
Untuk itu, diutusnya Jenderal Armando kata Bachtiar, bagian dari komitmen pemerintah Timor Leste yang ingin menyusun hasil diskusi bersama Yakin 10 tahun silam.
“Untuk itu, melalui Jenderal Armando, kami beserta seluruh asosiasi konstruksi yang terlibat diminta untuk ikut berpartisipasi memberikan pemikiran maupun program kerja untuk menarik pelaku-pelaku usaha untuk meningkatkan pekerjaan-pekerja di Timor Leste,” ungkapnya.
Adapun, kata dia, sejumlah rencana konstruksi yang rencana dibangun di Timor Leste itu meliputi pembangunan jalan, jembatan dan perumahan, air dan sarana prasarana lainnya.
Sumber: IMO-Indonesia
(Red)

